-->

CONTOH PTK STAD

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN KOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) MATERI  PECAHAN

ABSTRAK

Salah satu indikator pembelajaran  yang berkualitas adalah hasil belajar siswa yang mencapai standar ketuntasan belajar  minimal (SKBM) yang telah ditetapkan oleh sekolah untuk mata pelajaran tertentu.  Salah satu materi yang kurang di pahami siswa pada mata pelajaran matematika adalah operasi hitung pecahan. Oleh karena itu diadakan penelitian untuk meningkatkan hasil belajar matematika pada materi pecahan melalui penggunaan model pembelajaran koperatif tipe STAD bagi siswa kelas VII SMPN 4 Karangrayung. Tindakan perbaikan pembelajaran matematika materi pecahan di SMPN 4 Satu Atap Karangrayung  yang dilakukan berhasil dengan baik

Kata kunci : materi, pecahan, pembelajaran, koperatif Tipe STAD


















BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Pendidikan di SD yang dilakukan atas dasar kurikulum  yang sedang berlaku di sekolah, memiliki makan yang strategis, artinya pendidikan di SD sangat menentukan karena sebagai peletak dasar ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dan pembentukan karakter peserta didik, serta  mempersiapkan siswa untuk menempuh pendidikan kejenjang  yang lebih tinggi. Salah satu indikator kerja / mutu pembelajaran yang harus berkualitas adalah harus belajar siswa yang tinggi dalah arti secara umum atas sebagian siswa mencapai standar ketuntasan belajar minimal (SKBM) yang telah ditetapkan oleh sekolah
      Di SDN 4 Katobu kecamatan katobu,  kabupaten muna, khususnya kelas V SKBM pada mata pelajaran matematika adalah 65. Namun hasil belajar siswa kelas V SDN 4 Katobu dapat dilihat dari ulangan semester setiap tahunnya masih banyak siswa  yang belum mencapai SKBM yang telah ditetapkan rata-ratanya hanya mencapai 51-67 pada mata pelajaran matematika. Oleh karena itu hasil belajar  matematika siswa kelas V SDN 4 Katobu secara umum masih perlu ditingkatkan melalui perbaikan pembelajaran.
      Setelah dianalisis lebih lanjut ditemukan bahwa salah satu materi pokok yang kurang dipahami siswa pada mata pelajaran matematika adalah operasi hitung pecahan. Oleh karena itu rendahnya kemampuan dan hasil belajar siswa kelas V SDN 4 Katobu pada materi pokok operasi hitung pecahan merupakan fokus utama pembelajaran matematika yang dilakukan di kelas V SDN 4 Katobu.
      Untuk memecahkan masalah sebagaimana yang digambarkan di atas, maka melalui diskusi dengan teman guru SDN 4 Katobu serta arahan superfisor di pilih untuk memperbaiki pembelajaran matematika pada materi pokok pecahan dan  operasinya dalam bentuk penelitian tindak kelas LPTK salah satu alternatif  yang digunakan untuk mengatasi persoalan tersebut maka saya tertarik menggunakan satu model pembelajaran yaitu koperatif tipe STAD (Studies Team Achie vement Division) sehingga judul  penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar pada siswa pada materi pecahan dan operasinya melalui model pembelajaran koperatif tipe STAD di kelas V SDN 4 Katobu.
B.     Rumusan Masalah  
Berdasarkan hal tersebut maka dirumuskan masalah sebagai berikut :
“ apakah dengan menggunakan model pembelajaran koperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada materi pecahan dan operasinya bagi siswa kelas V SDN 4 Katobu.
C.    Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah :
Meningkatkan hasil belajar matematika pada materi pecahan dan operasinya melalui penggunaan model pembelajaran koperatif tipe STAD bagi siswa kelas V SDN 4 Katobu.
D.    Manfaat Penelitian
Sesuai dengan tujuan yang ingin di capai, maka penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat adapun manfaat dari penelitian ini adalah
1.      Bagi siswa dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami materi pelajaran matematika khususnya materi pecahan dan operasinya.
2.      Bagi guru, dapat memperbaiki, model pembelajaran  dan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas
3.      Bagi sekolah dapat memberikan sumbangan yang baik pada sekolah dalam memperbaiki proses pembelajaran matematika pada khususnya



BAB II
KAJIAN PUSTAKA

   
    A.    Proses Belajar Mengajar
Belajar merupakan suatu proses mengubah atau memperbaiki aspek-aspek tingka laku melalui latihan pegaulan dan interaksi dengan lingkungan, perubahan yang terjadi relatif monoton di benak siswa

    B.     Proses Pembelajaran Matematika
Seorang guru matematika dalam mengajar perlu mempehatikan hal-hal sebagai berikut :
1.      Urutan materi belajar
2.      Memberikan contoh konkrik lalu membimbing siswa mencari sendiri
3.      Mengarahkan siswa untuk menemukan hubungan- hubungan antara konsep-konsep matematika
4.      Memberikan contoh-contoh penerapan materi dalam situasi nyata
5.      Memberikan latihan soal-soal

   C.    Pembelajaran Koperatif Tipe STAD (Student Teams Achievoment Division)
Pembelajaran koperatif adalah kegiatan belajar mengajar dalam kelompok kecil siswa belajar dan bekerja sama untuk mencapai pengalaman  individu maupun kelompok. Pelajaran koperatif memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a.       Siswa belajar dalam kelompok proaktif, mendengar, mengemukakan pendapat dan membuat keputusan secara bersama
b.      Kelompok siswa terdiri dari siswa-siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah
c.       Jika dalam kelas terdapat siswa-siswa yang terdiri dari beberapa ras, suku, budaya, jenis kelamin
d.      Penghargaan lebih di utamakan pada kerja kelompok dari pada perorangan

    D.    Hasil Belajar
Hasil belajar adalah suatu nilai yang menunjukan hasil yang tertinggi dalam belajar  yang dicapai menurut kemampuan anak dalam mengerjakan sesuatu pada saat tertentu bila dikaitkan dengan mata pelajaran matematika maka hasil pelajaran matematika merupakan suatu hasil belajar yang dicapai oleh siswa setelah mempelajari matematika dalam kurun waktu tertentu yang di ukur dengan menggunakan alat evaluasi (tes)




BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN


    A.    Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah kelas V SDN 4 Katobu yang aktif dan terdaftar pada semester genab tahun 2012 / 2013 yang berjumlah 24 orang , 10 orang laki-laki dan 14 orang perempuan tempat penelitian bertempat di SDN 4 Katobu Kecamatan Katobu Kabupaten Muna yang dilakukan pada tanggal 6 Mei 2013

    B.     Prosedur Penelitian
Secara rinci prosedur penelitian tindakan kelas sebagai berikut :
1.      Perencanaan adapun kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah :
a.       Membuat perangkat pembelajaran (RPP dan LKS)
b.      Membuat instrumen penelitian yang meliputi alat evaluasi berupa tes dan lembar observasi
2.      Pelaksanaan tindakan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu melaksanakan proses pembelajaran di kelas V SDN 4 Katobu pada pelajaran matematika melalui model pembelajaran koperatif tipe STAD dilaksanakan sebanyak 2 siklus
3.      Observasi
Kegiatannya adalah melaksanakan proses observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat.  Proses observasi dilakukan sejak awal hingga akhir penelitian
4.      Evaluasi
Dilakukan pada setiap akhir siklus


5.      Refleksi
Pada tahap ini, hasil tersebut akan dilihat apakah  telah memenuhi target yang ditetapkan pada indikator kinerja. Jika belum maka penelitian akan dilanjutkan pada siklus selanjutnya, kelemahan atau kekurangan yang terjadi pada siklus sebelumnya akan diperbaiki pada siklus berikutnya.





BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN


    A.    Deskripsi Hasil Penelitian
Suatu refleksi dan gambaran bahwa strategi pembelajaran yang diterapkan dalam rangka memperbaiki pembelajaran matematika di kelas V SDN 4 Katobu behasil baik. Hal ini dapat di lihat dari nilai yang dicapai oleh siswa secara umum meningkat nilai minimum maksimum dan nilai rata-rata cenderung meningkat pada siklus 2 serta jumlah dan persentase siswa yang tuntas belajar juga meningkat dari siklus 1 ke siklus 2
    B.     Pembahasan
Berdasarkan deskripsi hasil pengumpulan data hasil belajar matematika siswa kelas V SDN 4 Katobu bahwa dari siklus 1 sampai siklus 2 hasil belajar matematika siswa baik secara individual yang klasikal meningkat dan jumlah siswa mencapai SKBM lebih kurang 65 juga cenderung semakin bertambah /  meningkat sementara siswa yang belum mencapai SKBM semakin menurun. Hal ini menjadi indikator keberhasilan perbaikan pembelajaran matematika yang dilakukan pada materi pokok pecahan dan operasinya.
Hal tersebut juga dapat di lihat dari nilai minimum yang dicapai siswa dari siklus 1 sampai dengan siklus 2 meningkat, yaitu 60 dan 65 sementara nilai maksimumnya adalah 80 dan 90 demikian pula bila dilihat dari nilai rata-rata yang dicapai siswa dari siklus 1 sampai dengan siklus 2  cenderung meningkat. Yaitu 67,46 dan 77,08. Hal ini menunjukan indikator atau kriteria keberhasilan tindakan yang sudah di terapkan sebelumnya telah tercapai yaitu secara klasikal atau nilai rata-rata  yang dicapai siswa ≥ 75 (tingkat pencapaian ≥  75 %)
            Di lihat dari jumlah dan presentase siswa yang tuntas belajar matematika materi pokok pecahan dan operasinya dari siklus 1 sampai siklus 2, ternyata juga cenderung meningkat yaitu pada siklus satu siswa yang tuntas belajar sebanyak 12 orang (50%) dan belum tuntas sebanyak 12 orang (50%) pada siklus 2 yang tuntas belajar sebanyak 23 orang (95,83%) dan belum tuntas sebanyak 1 orang (4,17%)  hal ini menunjukan indikator atau kriteria keberhasilan yang sudah diterapkan sebelumnya sudah tercapai.
Pada siklus 2 yaitu ≥  75 % dari siswa kelas V SD 4 Katobu yang jumlahnya 24 orang telah menunjukan nilai sesuai dengan SKBM yaitu  ≥  65(atau tingkat pencapaian ≥  70 % )



BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

1.        Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah dan hasil analisis serta yang diperoleh dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran matematika pada siswa  kelas V SDN 4 Katobu, Kecamatan Katobu, Kabupaten Muna dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
Tindakan perbaikan pembelajaran matematika
            Materi pokok pecahan dan  operasinya pada siswa  kelas V SDN 4 Katobu yang dilakukan masing-masing 2 siklus berhasil baik yang ditunjukan adanya peningkatan hasil belajar siswa baik dilihat dari nilai minimum, maksimum dan nilai rata-rata yang dicapai siswa pada mata pelajaran matematika setelah perbaikan pembelajaran.
            Kriteria keberhasilan tindakan yang dicapai dengan baik yang ditunjukan oleh peningkatan hasil rata-rata yang dicapai siswa baik pada materi pelajaram matermatika pokok pecahan can operasinya, pada siklus 2  ( nilai rata-rata ≥  75 atau dengan pencapaian 75%), dan peningkatan jumlah dan presentasi siswa yang tuntas belajar atau mencapai SKBM pada siklus 2 95,82%  atau setara dengan 23 siswa dari 24 siswa kelas V SDN 4 Katobu, kecamatan katobu, Kabupaten Muna yang tuntas belajar.
2.        Saran
Berdasarkan kemampuan di atas kepada guru khususnya guru SDN 4 Katobu, Kecamatan Katobu, Kabupaten Muna agar senantiasa berupaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dengan berupaya meningkatkan kualitas pembelajaran dengan berupaya melakukan perbaikan pembelajaran secara berkelanjutan, maka kelompok kerja guru seharusnya tetap melakukan diskusi-diskusi agar dapat mengidentifikasi dan mengenal masalah-masalah yang dihadapi di ruang  kelas yang dapat dipecahkan dengan pendekatan  PTK .  sehingga akhirnya setiap guru dapat meningkatkan kopetensi dan kemampuan profesionalnya dalam menjalankan tugas sehari-hari
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi,Abu,dkk.1999.PsikologiSoilal.Jakarta,RinekaCipta,
Anam.   K...  2000.   ImplzmentasiCooperativeLeorntngdalam pembalajaran
Matematika. Jakana.Buletia PelangiPcndidikan.
Anonim.1999.Penelillan TindakanKelas.Jakarta.ProyekPGSMDikti.
Darhim.  1991.  PendidikanMatematika 2.  Depdikbud   Proyek   Tenaga
Kependidikan.Jakarta. PendidikanTinggi.
Farah,Aulia.2006.CoraBelajarProktisMaatematika.Solo.CV.Nrimakarya.
Hudoyo. 1990. Strategi Belajar Matematika. IKIP   Malang.
Ismail.2002.Model-model Pembelajaran.Jakarta.Depdiknas.
Muhtar, Roni. 2000.Penelitian TindakanKelas.BagiGuru.Kendari.FKIP Unhalu.
Ndolili.2008.Meningkatkan HasilBelajarMatematika Siswa. pada Pokok
BahasanPecahan    dengunMenggunakan, Model pembelajaranKooperatif
TipeSTADdlkelasVSDN06  Abeli.Kendari.Skripsi,FKPUnhalu.
Negoro, ST dan Haarap. 1999.Ensiklopedia Matematika(Edisi2). Jakarta.
Ghalia Indonesia.
NUr.Muhammad.2000.Pembelajaran Kooperatif.Universitas NegeriSurabaya,
Surabaya.
Ruseffendi,E.T..2000.Pengajaran"Matematika model untukOrang TuaMurid
danGuru.Bandung.Tarsito.
Rusyan, Tabrani.1994.PendekatondulamProsesBelajar mengajar. Baudung.
Remaja jaya
Sarifudin.2002. Analisis hasil belajar Siswa dalam MenentukanHasil
penjumlahandan     PengurangunBilangan Pecahandi Ketas1SLTPN2
Lainea (Skripsi).Kendari. FKlP  Unhalu.
Simanjuntak. 1993.Metode MengajarMatematikaJilid I. Jakarta. RinekaCipta. Slameto. 1998.belajardanFakro-faktoryangMempengaruhinya. Jakarta.  Bina Aksara.


INGIN FILE LENGKAP BISA KLIK DI SINI


LihatTutupKomentar