Bapak/Ibu guru praktisi pendidikan tentunya banyak yang pernah mengalami kegagalan saat pengajuan Karya Tulis ilmiah untuk angka kredit. semua itu terjadi karena mungkin kita terlalu disibukan dengan proses pembelajaran sehingga sulit untuk memberikan proporsi waktu kita dirumah untuk membuat karya tulis atau PTK. pembuatan PTK yang tak dilandasi dengan perencanaan yang matang akan berujung pada penolakan PTK oleh TIM PENILAI Karya tulis ilmiah. apalagi jika kita membuat PTK hanya dari comot sumber sana-sini diinternet dan dikerjakan dalam waktu singkat tanpa benar-benar diadakan penelitian yang serius.
Untuk memenuhi rasa penasaran anda tentang bagaimana membuat PTK yang bisa dinilai sebagai bagian dari PKB atau pengembangan Keprofesionalitasan Bererkelanjutan. dibawah ini kita sajikan contoh PTK yang sudah dinilai dan memenuhi standar penilaian oleh TIM Penilai.
jika bapak ibu membutuhkan juknisnya bisa di download di sini
OKe Gan langsung saja. untuk sharing yang pertama kita akan berikan PTK dengan Judul
Meningkatkan Aktivitas danhasil belajar matematika materi bangun ruang sisi lengkung melalui penerapanmodel pembelajaran RME pada siswa kelas IX-E SMP Negeri 1 Karangrayungsemester ganjil tahun pelajaran 2016/2017
Untuk memenuhi rasa penasaran anda tentang bagaimana membuat PTK yang bisa dinilai sebagai bagian dari PKB atau pengembangan Keprofesionalitasan Bererkelanjutan. dibawah ini kita sajikan contoh PTK yang sudah dinilai dan memenuhi standar penilaian oleh TIM Penilai.
jika bapak ibu membutuhkan juknisnya bisa di download di sini
OKe Gan langsung saja. untuk sharing yang pertama kita akan berikan PTK dengan Judul
Meningkatkan Aktivitas danhasil belajar matematika materi bangun ruang sisi lengkung melalui penerapanmodel pembelajaran RME pada siswa kelas IX-E SMP Negeri 1 Karangrayungsemester ganjil tahun pelajaran 2016/2017
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Materi bangun ruag sisi lengkung adalah salah satu materi dalam mata pelajaran matematika yang diajarkan pada siswa kelas IX. Materi ini sangat esensial sehingga penguasaan kompetensi ini menjadi dasar dalam penguasaan materi berikutnya. Adanya kelemahan pada pembelajaran di tingkat dasar akan sangat berpengaruh pada pembelajaran selanjutnya sehingga keberhasilan yang dicapai tidak akan maksimal.
Dalam standar isi mata pelajaran matematika, meteri bangun ruang sisi lengkung diajarkan di kelas IX semester satu. Materi ini juga diperdalam lagi pada jenjang sekolah selanjutnya. Bertolak dari fenomena tersebut terlihat bahwa materi bangun ruang sisi lengkung memiliki peranan yang penting dalam menentukan keberhasilan penguasaan materi berikutnya.
Kenyatan menunjukkan bahwa penguasaan kompetensi materi bangun ruang sisi lengkung masih jauh dari harapan. Selama ini pembelajaran telah dilakukan dengan memberikan penjelasan tentang luas dan volume bangun ruang, lalu siswa diminta mengerjakan soal yang diberikan. Adakalanya campur tangan guru dalam membantu siswa memahami konsep tersebut, pada saat siswa diberi soal yang relatif sama, mereka mampu menjawab hampir semua soal, tetapi tatkala bertemu dengan soal sejenis dengan materi yang berbeda, mereka kesulitan untuk memahami, dan tatkala diminta untuk menjawab pertanyaan yang ada, banyak kesalahan yang dibuat. Hal ini menunjukkan masih kurangnya pemahaman siswa terhadap materi luas dan volume bangun ruang. Hal ini dibuktikan kondisi awal ketika diberikan 5 soal berkaitan dengan luas dan volume bangun ruang, tingkat kebenaran jawaban mereka hanya 45%.
Kurangnya pemahaman siswa terhadap konsep materi luas dan volume bangun ruang perlu dicari solusi pemecahan. Pemecahan masalah tersebut akan dilakukan dengan menerapkan model Realistic mathematics Educations (RME). Apabila model ini diterapkan mulai dari yang sederhana sampai yang kompleks, siswa dimungkinkan akan merasa terbantu karena model pembelajaran ini bahan belajarnya dominan menggunakan benda-benda nyata yang sudah biasa dipergunakan anak dalam bermain sehari-hari bersama teman-temanya.
Jika masalah ini tidak segera diatasi, berbagai resiko pendidikan akan muncul, yaitu : 1). Mayoritas siswa SMP Negeri 1 Karangyung akan memperoleh nilai akhir semester yang mengecewakan, 2). Sebagian besar siswa SMP Negeri 1 karangrayung memiliki kualitas rendah yang berarti pemborosan sumber daya. Semua ini dapat dilihat dari indikator keberhasilan siswa dalam mengerjakan Ulangan Harian semester gasal tahun pelajaran 2016/2017 pada mata pelajaran matematika yang rata-ratanya hanya mencapai 64,41.
. Berbagai upaya peningkatan minat dan prestasi belajar telah banyak dilakukan oleh berbagai pihak, termasuk tambahan pelajaran di sekolah. Namun masih sedikit pengaruh tambahan pelajaran terhadap prestasi siswa. Dengen menerapkan model pembelajaran RME ini diharapkan dapat memperbaiki pembelajaran yang selama ini diterapkan untuk memecahkan masalah pendidikan.
Penelitian ini akan memberi manfaat bagi peningkatan dan perbaikan kualitas belajar siswa di SMP Negeri 1 Karangrayung secara nyata sebagaimana ditunjukkan oleh beberapa indikator utama, yaitu : 1). Pada Ulangan Semester gasal sebagian besar siswa memperoleh nilai mapel matematika baik, 2). Makin banyak siswa memperoleh nilai di atas standar ketuntasan yang ditetapkan yakni 75, 3). Suasana Pembelajaran aktif kreatif.
B. Identifikasi Masalah
Berdasar uraian latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah yang menjadi bagian dalam penelitian ini, yaitu:
Masalah yang mendasar pada penelitian ini adalah rendahnya kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas dan volume bangun ruang sisi lengkung baik soal yang disertai gambar mauipun soal cerita . Kondisi yang memprihatinkan semacam ini mungkin dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya adalah perencaaan pembelajaran yang kurang, penggunaan metode atau teknik yang tidak tepat sehingga kurang membantu siswa untuk menguasai kompetensi yang diajarkan, rendahnya skemata siswa, minimnya sumber belajar, atau evaluasi yang kurang tepat.
Rendahnya hasil belajar tersebut merupakan tanggung jawab guru sebagai pembelajar. Guru perlu melakukan upaya-upaya peningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal yang berkaitan dengan luas dan volume bangun ruang sisi lengkung. Dengan demikian, pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
C. Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini berdasar pada latar belakang masalah yang ada, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Dapatkah model pembelajaran RME meningkatkan aktifitas belajar matematika pada siswa kelas 9E Semester gasal SMP Negeri 1 Karangrayung tahun pelajaran 2016/2017?
2. Apakah model pembelajaran RME dapat meningkatkan hasil belajar matematika a pada siswa kelas 9E Semester gasal SMP Negeri 1 Karangrayung tahun pelajaran 2016/2017?
D. Tujuan Penelitian
Sebagai penelitian yang berbasis tindakan kelas dan mengacu pada rumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk:
- Meningkatkan aktifitas belajar matematika pada siswa kelas 9E semester gasal SMPN 1 Karangrayung dengan menggunakan model pembelajaran RME.
- Meningkatkan hasil belajar matematika pada siswa kelas 9E semester gasal SMPN 1 Karangrayung dengan menggunakan model pembelajaran RME.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoretis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat melengkapi penelitian yang sudah ada sebelumnya, dan dapat menambah wawasan guru dalam menerapkan model pembelajaran yang tidak monoton dalam pembelajaran matematika sesuai dengan landasan teori yang mendukungnya..
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa
Diharapkan kemampuan dan keterampilan siswa dalam memahami konsep luas dan volume bangun ruang sisi lengkung menggunakan model pembelajaran RME.lebih meningkat .
b. Bagi Guru
Guru lebih mudah menyajikan pembelajaran yang mengaktifkan siswa dan
menantang siswa untuk berkompetisi.
- Bagi Sekolah
Penelitian ini diharapkan akan berdampak pada hasil pencapaian siswa dalam Ujian Nasional.